SETELAH PENSIUN BERSERAGAM PUTIH ABU-ABU, LALU? ….

SETELAH PENSIUN BERSERAGAM PUTIH ABU-ABU, LALU? ….

Pertanyaan yang pasti akan dijumpai setelah lulus SMA :

Lanjut kuliah dimana? SNM atau SBM? Kok milih univ itu sih? Lu Gap year? Sumpah lu gak lulus ? Lu masuk swasta? LO GAK LOLOS?

 Bagi anak yang masih duduk dibangku kelas 10 dan 11, bahkan 12 semester awal, sering berpikir bahwa memasuki bangku perkuliahan itu semudah pindah dari SMP ke SMA.

 Berpikir bahwa mereka yang tak mampu menembus tes seleksi masuk ke perguruan tinggi adalah mereka yang kurang pintar dan pemalas. Bahwa semua yang akan terjadi dimasa depan akan sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Iya, dulu gue berpikir seperti itu.

Motivasiku dulu hanyalah : Ingin segera menyudahi masa putih abu-abuku, dan menyandang sapaan ‘mahasiswa’. Berpikir bahwa perkuliahan amat sangat menyenangkan, karena aku sudah bosan mengenakan seragam yang sama SETIAP HARI.

Sedangkan mungkin siswa lain tidak termotivasi sama sekali untuk selangkah lebih maju setelah tamat SMA. Ada yang berleha-leha mengandalkan kekuasaan orang tua yang menjamin masa depan. Ada yang seketika down, gak siap jadi pelajar tingkat akhir dengan segudang ujian  hidup  dan tes marathon menanti, mereka penuh penyesalan karena tidak menggunakan waktu secara bijak. Ada yang setiap saat berada di bawah ketiak orang tuanya alias manja yang belum siap dilepas untuk menuntut ilmu di daerah perantauan. Dan ada juga kaum minoritas yang memang berjuang dari awal melangkahkan kaki di SMA dengan sejuta rancangan masa depan yang tersusun rapi, yang menuhankan waktu, You guys deserve the world!

Dan saat lo officially meet UNBK, yang sudah lo perjuangkan selama setahun terakhir dan lo tunggu dalam penantian panjang. Lo akan ngerasa kecewa, karena mungkin materinya tidak sesuai dengan apa yang sudah dipelajari dan mungkin lo menemukan segala bentuk kecurangan yang membuat lo merasa ini gak adil. Bahagia, karena mungkin apa yang sudah lo perjuangkan selama ini berbuah manis. Bodo amatkarena mungkin lo punya prinsip ‘yaudah sih ikutin aja rencana tuhan, gue mah selow’ bukan berarti lo cuman bisa diem ngikutin arus tanpa berusaha, gak ada usaha yang mengkhianati hasil, dude.

Syukur kalau lo lolos SNMPTN. Tenang sudah hidupmu. Beribu pujian dan sanjungan akan dialamatkan kepadamu.

Jangan pikir setelah UNBK kita sudah bebas. Haram hukumnya bagi kita pejuang SBM. Setelah SBM pun kita dihadapkan dengan pekerjaan yang mengurus kesabaran. Menunggu. Hasilnya pun tidak menentu. Kita dihadapkan ujian fisik dan ujian batin yang membuat hati bergejolak.
Believe me, semuanya bakalan berbeda dengan yang lo pikirkan.

Dan sekali lagi, lo akan dipertemukan dengan namanya ketidakadilan. Lo akan mengerti bahwa SBMPTN pun tidak pakem hasilnya. Hanya karena lo udah belajar mati-matian bukan berarti lo pasti akan mendapatkan apa yg lo mau. Mungkin elo adalah orang yang terkenal akan kejeniusannya di sekolah, tapi gak lolos? Mungkin juga elo yang ngerasa udah males dan belajar ala kadarnya karena udah gak niat sama sekali, mendadak merasa menjadi makhluk yang paling di sayang Tuhan karena berhasil lolos. Universitas paling bergengsi pula.

Disaat lo melototin layar dengan tulisan “TIDAK DITERIMA pada SBMPTN. JANGAN PUTUS ASA DAN TETAP SEMANGAT” Gimana perasaan lo? Sedih? Putus asa? Ngerasa sia-sia atas perjuangan lo selama ini, setelah ngeliat temen lo yang tukang nyontek dan tidur di kelas bahkan hobi cabut waktu les bernasib mujur daripada lo? Ngarasa payah dan menjadi orang paling tidak beruntung dimuka bumi? Rentetan kata yang muncul dilayar sama sekali tidak membuat lo termotivasi.

Apa kabar bagi elo yang meremehkan Universitas Swasta? Apa setelah gagal mau Gap year? Nyatanya mereka yang merasa Hebat harus menghilangkan gengsi dan memakan omongan sendiri. Gak ada yang salah dengan masuk Universitas Swasta. Yang salah itu sikapmu dengan berlagak seperti langit.

Sekali lagi. Lo akan mempertanyakan pada diri lo sendiri. Dimana letak keadilan ? Apa tuhan sudah nggak sayang sama gue?

Kita harus nyiapin hati jauh-jauh hari seburuk apa pun hasilnya. Lo boleh nangis kejer, sedih, dan marah. Asal jangan kelamaan. Karena sekuat apapun tangisan dan amarah lo, gak akan ngerubah hasilnya. Masih banyak yang bisa lo lakuin. Cobaan begini merupakah salah satu proses menuju kedewasaan.

Kenapa gue bisa bilang gini? Bukannya gue erasa sudah benar dan bisa menggurui mkalian. NO. Karena gue tahu rasanya dan ingin kalian bisa mempersiapkan diri lebih baik. Kita semua yang gagal tahu raasanya. Takdir kita beda. Jalan kita beda.  Lo gak bisa ngebandingin keberhasilan orang lain dengan kegagalan elo. Don’t lose the purpose of your life.

Percaya, bahwa tuhan will give u the best gift u ever received. Mungkin susah pada awalnya. Lihat saja endingnya, kamu tidak akan pernah ragu dengan rencana-Nya.

Stop blame yourself and open up your mind. Di luar sana masih banyak peluang di luar sana untuk lo yang pengen banget kuliah. You wanna give up easily? Hey, dude! U all are warrior! 

Masih banyak Univ. yang ngasih kesempatan buat elo. Gak cuman di dalam negri. Mungkin bisa coba di luar negri. Meskipun mungkin ortu bilang nggak setuju, coba dulu. Nggak ada salahnya kan mencoba? Siapa tau mungkin jalanmu disitu.

Jangan malas untuk belajar bahasa baru. Jangan malas untuk berselancar di Internet mencari informasi yang sudah terbuka lebar.  Kalian hanya tinggal duduk, apa yang capek? Jangan malu untuk bertanya kepada Awardee bagaimana caranyaJangan sombong dan terlalu yakin pada diri sendiri.

Walaupun kemungkinan terburuknya adalah, Gap Year. Tapi, bukan berarti kalian gap year terus pasrah. Lo bisa belajar dan nyiapin diri untuk bersaing tahun depan!

GAK LULUS SNM, SBM, TES MASUK SEKOLAH TINGGI NEGRI DARI PEMERINTAH, UJIAN MANDIRI, DAN LAINNYA. BUKAN BERARTI HIDUP LO KELAR.


Komentar

  1. Hay pembaca blog safira! Aku skrg sedang Gap Year! I have many story too! See u in my blog!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer