GUE GA BUTUH ELO!
Hallo,
Teman-teman!
Apa
kabar? Semoga selalu dalam lindungan-Nya ya! Oiya, hari ini gue mau cerita
tentang apa yang terjadi di sekitar gue. Kemarin seorang teman bercerita
tentang kehidupannya yang menurut gue sering banget terjadi in our society. I bet most of you have experienced this. Hari ini spesial episode #ShareOurStory
Jadi,
gini cerita dia ….
“Semalam
aku habis mikirin hal yang gak pernah gue pikirin sama sekali.”
Oh,
ya? Mikirin apa?
“Dulu, waktu kelas 3 SD gue jadi anak pindahan di sini. Terus gue nyoba temenan sama anak-anak sini. Karena gue orangnya supel jadi nyari temen lumayan gampang, sih. Tapi, ada yang aneh. Tiap gua kenalan sama anak baru yang ditanyain itu pasti ‘Bapak lo kerjanya apa?’ Coy, anak SD udah bisa nanya kayak gitu. Ya, karena gue polos ya gue jawab aja jujur.
NAH, setelah itu temen gak bakalan mau nemenin
gue kalau gue gak traktir. Wegelaseh! Tapi, karena saking pengennya punya temen
gue lakuin. Sumpah itu hal terbodoh yang gue lakuin.Gue
kan dulu masuk di kelas A. Terus ada anak cewek kelas B yang nakalnya minta ampun.
Sampai hampir dikeluarin dari sekolah. Parah. Karena pihak sekolah gue masih
baik, dia pun dikasih kesempatan untuk tetap sekolah. TAPI, kelasnya di pindah
ke kelas gue.Oke,
emang terbukti dia MENYERAMKAN. Dia pernah nampar salah satu anak kelas dan
satu kelas langsung GEGER.
Di
situ gue menyadari banyak hal. Tentang kebiasaan aneh dia.
- Dia punya samacam jimat atau entahlah samacam bacaan
yang bisa bikin dia jadi orang beruntung dan memudahkan semua keinginannya. Bahkan
itu juga mampu bikin orang luluh dan sayang sama dia. Honestly, I don't believe on supernatural powers.
- Orang tuanya sangat dekat dengan guru. Bahkan
setelah ulangan orang tuanya meminta soal ulangan yang baru saja diadakan dan
langsung DIKASIH. Terus, gue coba nyuruh Ibu gue kayak gitu tapi ga berhasil.
Maka dari itu, kalau ada remed dia selalu dapat nilai tinggi. Ya, karena soal
yang di pakai remed soal yang kemarin juga.
- Dia selalu ngasih guru-guru ‘sesuatu’ dan itu gak bisa
gue sebutin di sini. Wajarlah, guru mau berkompromi dengan orang tuanya.
- Paling benci kalau ada yang ngalahin dalam segi apa
pun. Kalau iya, dia bakalan ngamuk.
Gue kan pernah tuh, sekali ngalahin dia di posisi
pertama. Gue juga gak habis mikir, kok bisa, sih. Setelah naik ke podium buat
ngambil piala, pas balik ke kelas, meja gua kebalik sama kursi-kursinya.
Rupanya temen gua yang itu pengen ngajak gelut. Ya ampun, iya deh iya gue gak
pantes dapetin posisi pertama.
Setelah itu, dia berusaha untuk selalu jatuhin gue. Dimana pun dan kapan pun. Mengajak semua orang yang gak suka sama gue untuk berkolaborasi menjatuhkan gue. Dari SD sampai SMP. Mulai dari nyebarin rumor kalau segala nilai yang gue dapetin hasil nyontek, ngehancurin hubungan gue sama doi, ngajak orang di kelas buat sama-sama musuhin gue, dan masih banyak lagi hal yang bikin gue sangat terpuruk.
Dia seakan-akan mengisyaratkan, kalau dia gak ngebutuhin gue sampai kapan pun. Keberadaan gue itu cuman mengusik hidupnya. Kalau memang dia gak suka sama gue, kenapa selalu ngurusin hidup gue? Bahkan kelewat peduli. Selalu tau nilai gue, keluarga gue, bahkan doi gue siapa. Cukup gak usah berurusan sama gue atau mungkin gak usah deketin gue, kan gampang? Kenapa gak datangin gue, ngomongin sama gue sebenarnya masalah lo apa sih sama gue sampe segitunya?
Sampai raasanya gue muak dengan sikapnya yang sok baik di depan orang tua gue.
Dan gue sangat amat bersyukur karena SMA, gue terbebas dari gangguannya. Saat SMA juga lah semuanya berubah.
Dia yang kesehariannya sangat egois dan sombong jadi berubah. Waktu gue denger katanya di keluarganya ada musibah. Dari dia yang sangat hobi menghina, akhirnya sekarang pernah ngerasin jadi yang dihina.Sampai pada waktu itu, keluarganya ketimpa musibah lagi. Dan orang tua gue ngajak gue buat datangin rumahnya. Saat itu juga gue ngeliat sisi lemahnya dia. Oh, orang ini juga manusia biasa kok. Kenapa dulu tingkahnya seakan seperti penguasa langit? Lo bisa bayangin gak, fir? Dia yang dulu berusaha ngebuang gue, sekarang minta bantuan sama gue. Gue awalnya gak habis pikir, loh. Ngejalanin bisnis bareng. Life is so unpredictable, isn’t it? “
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah stop berlagak seakan lo tidak membutuhkan orang yang kamu benci. Lo boleh sekarang ngerasa sok jagoan dan pemilik segalanya, karena kenyataanya lo memang masih mampu ngelakuin hal itu. Memangnya semua yang lo miliki bakalan bertahan selamanya?
Yakin lo bakalan sama sekali gak ngebutuhin dia?
Gimana kalau pada akhirnya dunia terbalik?
Lo menjadi orang yang mengemis pertolongan....
Kalau pun memang lo gak suka sama dia,
seenggaknya itu cukup lo simpan dalam hati. Gak perlu mengumpat atau bahkan
menggunjing secara langsung. Atau bahkan yang lebih parah lagi main keroyokan, ngajak temenmu untuk sama-sama membenci. Kembali
lagi pada diri sendiri, emangnya lo sendiri mau di perlakukan seperti itu?
Memang dasarnya kita tidak bisa memaksa semua
orang untuk menyukai kita. Setiap orang punya karakter yang berbeda-beda
sehingga dalam pergaulan, mereka bakalan menunjukkan sifat dan gaya yang
berlainan. Kita juga gak punya hak dong, nyuruh orang untuk selalu nurut seperti yang kita mau. Kecuali dalam
hal kebaikan, lo boleh encourage mereka
supaya jadi orang yang lebih baik.
Kita juga harus membiasakan diri untuk bersikap
dewasa. karena menjadi dewasa itu tentang bagaimana kita bisa menerima dengan
lapang dada apa pun yang tidak sesuai ekspetasi kita, berkomentar dan bersikap
tanpa mengurangi rasa hormat, serta menghargai orang lain.
Kita sama-sama manusia juga ko. Tinggal di
bawah Langit dan diatas tanah. Kita juga hidup di negara yang memberikan
kebebasan yang bertanggung jawab untuk hidup. Jadilah, sekelompok orang baik yang
mampu memberi sesama arti dan semangat untuk hidup.
Dan kalian yang merasa pernah menjadi tokoh antagonis. Stop. Dan bagi yang pernah menjadi orang tertindas, bangkitlah.
Berterima kasih kepada mereka yang pernah menggunjing karena akhirnya lo mampu
menjadi seorang fighter. Hidupmu bukan
tentang mereka yang menjatuhkanmu. Ingat, ada orang dibalik layar yang terus
mendoakan kamu dan masa depanmu. Orang Tua.
Be brave. Speak Up Your Mind.
Komentar
Posting Komentar