Jangan Lupa Cuci Piring, ya!

 


Selama hampir 3 tahun tinggal di Turki ketika saya tinggal bersama sesama orang asing dan sesama orang Indonesia, saya sering merasa kurang nyaman dengan kebiasaan “menunda” hal-hal kecil. Saya di sini tidak ingin mengeneralisir orang asing maupun orang Indonesia, ya intinya yang pernah tinggal bersama saya lah ya.

Sesuai dengan foto di atas. Yup, ini hal yang cliche banget, Cuci piring. Saya sering banget lihat mereka yang lebih senang menabung cucian kotor. Dan ngga bakalan dicuci kalau saya belum bilang “Duh, cantik banget koleksinya. Ada berapa sih? Satu.. duaa.. Tigaa..” atau di dapur lagi krisis piring. Namun, rasa kesal itu muncul ketika yang dipakai itu barang milik kita. Mau minjemin takut gak dicuci tapi kalau gak mau minjemin, apaan sih ini cuman piring sama gelas. Do you understand that kind of feeling? Haha.

Suka bertanya-tanya juga, kok kuat ya dengan aromanya? Mungkin saya butuh dijelaskan.

Tapi, kepribadian seseorang itu bisa dilihat dari situ, loh. Apalagi tentang tanggung jawab. Dari hal sekecil itu, Safir? Iya.

Hal ini selalu membawa saya balik dimasa ketika saya masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar. Ketika anak rumahan seperti saya, yang semuanya serba enak. Kalau mau makan cuman tinggal nunggu sambil duduk, dan kalau udah selesai tinggal pergi aja. Semakin saya besar, Bunda merasa bahwa saya harus mengerti hal sepele ini.

“Mba, kalau udah makan jangan lupa dicuci ya piringnya sendiri.” Kalimat ini untuk pertama kalinya keluar Bunda.

Saya awalnya mengerjakan apa yang beliau ajarkan, tapi lama-lama males. Soalnya cuci piring bikin kulit keriput.

Hingga suatu pagi saya berangkat sekolah, tas saya kok raasanya jadi berat dan ribut, ya. Ketika dibuka isinya peralatan makan bekas sarapan tadi pagi yang belum dicuci. Pulang ke rumah, saya langsung protes ke Bunda. Tapi, Bunda masih dengan sikap tenangnya sambil bilang,

“Safir  mau jadi orang hebat, kan? Berarti harus disiplin. Orang yang dari hal kecil aja tidak disiplin dan tidak dapat dipercaya, gimana bisa dikasih kepercayaan yang besar? Cuci piring aja suka males, Apalagi ngurusin orang banyak? Disiplin, ya.”

Walaupun kesannya kenapa harus membesarkan hal sepele, tapi hal itu membekas dan membentuk saya sekarang untuk tidak menunda pekerjaan, bertanggung jawab dengan diri sendiri bahkan orang lain yang hidup bersama kita, dan disiplin. Yang besar dan hebat, kan mulainya dari hal yang kecil.

Jadi, udah dicuci belum piring kotornya? Jangan males lagi, ya!





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer